Friday 12 May 2017

ACEH ATAU BARUS TITIK NOL ISLAM NUSANTARA


Aceh atau Barus tidak bermakna option dan diminta untuk memilih, tetapi diskursus pada gate mana awal Islam di Nusantara. Dan tidak juga di orkestrasi bahwa Aceh gate Islam Asia Tenggara dan Barus gate Islam Nusantara. Jika itu asumsinya, maka akan terjadi perdebatan semantik mengenai kata Nusantara. Namun, yang diinginkan bagaimana  masa lalu berbicara apa adanya tanpa pemaksaan sejarah. Memori publik saat ini memaklumi bahwa Aceh gate pertama Islam dan kemudian menyebar keseluruh penjuru Nusantara. Dan belakangan, Barus ditabalkan  titik nol Islam Nusantara sehingga banyak pihak terkejut, seperti kehilangan pengetahuan bahkan muncul reaksi berbeda - beda. Reaksi itu dapat dipahami karena berbeda seperti lazimnya diketahui. Sebenarnya, bagi masyarakat Aceh mengenai gate Islam Nusantara sudah final dan sudah tutup buku. Artinya, sudah dipahami bersama bahwa gate Islam pertama di Nusantara adalah Aceh. Maknanya Aceh adalah titik nol Islam Nusantara. Meskipun tidak menafikan wacana-wacana akademis - dialogis berkaitan Islam Nusantara, apalagi menyangkut sejarah. Meskipun demikian, kita harus melihat hal ini dengan jernih dan penuh kearifan. Akan selalu ada tesa, anti tesa dan sintesa dalam kajian ilmu pengetahuan, seperti dalam perbicangan ilmu pendidikan. Ada paham Nativisme, Empirisme maupun Konvergensi, tentu kita yakini bahwa masing-masing memiliki landasannya.
Dalam sejarah Nusantara, Aceh dan Barus kerap dibincangkan sejarawan sebagai titik nol Islam Nusantara, karena dua daerah ini dianggap sebagai gate masuk dan berkembang Islam di Nusantara. Hal ini diyakini bukan tanpa dasar, tetapi didasari pada residual sejarah yang ditemukan.  Wilayah ini belakangan dikenal luas di Nusantara bahkan di manca negara. Popularitas kedua wilayah tersebut  mengundang perhatian semua pihak,  baik sejarawan,  akademisi, ilmuwan maupun para pihak yang peduli dengan sejarah. Disisi lain, tidak dipungkiri bahwa  begitu pelik ketika masa lampau dipahami di era modern. Ini disebabkan  karena orang - orang yang hidup saat ini tidak pernah terlahir di era ketika Islam datang.  Pengetahuan menjadi terbatas, yang dapat dilakukan yakni melakukan konfirmasi pada data sejarah. 
Aceh diaksentuasi sebagai gate pertama Islam Nusantara,  konklusi ini dilandasi dengan data - data hasil eksplorasi dan banyak sejarawan mengakuinya.  Artinya, ini bukan sebuah penyataan naratif  deskriptif minus data. Bahkan sudah dibincangkan dalam sebuah seminar masuknya Islam di Nusantara di Rantau, Kuala Simpang pada tahun 1980. Uniknya lagi, beberapa waktu lalu Barus ditabalkan titik nol Islam di Nusantara, maka sejarah yang akan kita baca berbeda lagi. Sehingga posisi Barus mempunyai peran penting dalam Islamisasi. Aceh dan Barus secara geografis berada di kepulauan Sumatera dan bukan wilayah di luar Nusantara. Dan kita bangga bahwa Nusantara (Indonesia) wilayah pertama gate Islam Asia Tenggara. Ini menjadi warisan sejarah bangsa dan harus dijaga bersama.
Supaya tidak terjadi kebingungan sejarah dan semua pihak tidak terjebak dalam asumsi - asumsi personal.  Maka tidak ada salahnya  jika hal ini diskusikan secara akademis sebagai bentuk pelurusan  sejarah Nusantara. Ini penting dilakukan untuk menyamakan persepsi kembali dalam rangka antisipasi terjadi simpang siur sejarah. Kemudian, harus diingat bahwa semua data, baik di Aceh maupun Barus merupakan warisan atau khazanah Nusantara dan milik rakyat Indonesia. Semua kebanggan kita terhadap Aceh dan Barus adalah kebanggaan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Dan kita bersyukur bahwa Islamisasi di Nusantara berjalan baik dan damai.

Wacana akademis ini pantas dan layak dilakukan dalam bentuk ‘Seminar Nasional’ dan melibatkan semua pihak yang mengerti dan peduli sejarah.  Tidak hanya sejarawan,  akademisi,  cendikiwan,  ulama bahkan pemerintah harus proaktif untuk mendiskusikan sejarah Islam Nusantara.  Hasil seminar tersebut akan menjadi sejarah permanen atau dapat dipatenkan supaya tidak diperdebatkan lagi di kemudian hari.  Hanya ‘Seminar Nasional’ sebagai solusi untuk memperbicangkannya sehingga semua pertanyaan akademis dapat terjawab. Kita menyambut baik upaya penggalian sejarah bangsa, dan yang lebih penting lagi adalah perawatan sejarah.  Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah.  Kita satu bangsa dan kita semua bersaudara, kita tidak harus bertengkar dan berdebat tanpa akhir. Saat ini, yang dibutuhkan adalah ‘Kesepakatan Nasional’ berdasarkan data yang akurat. Paling tidak semua pihak diberi kesempatan untuk memaparkan data,  mengomentari, menganalisis dan memberi pandangan.  Dan  seminar tersebut, setidaknya akan menjadi event silaturahmi nasional untuk menentukan sejarah bangsa mengenai Islam Nusantara. 

Wednesday 10 May 2017

EKSPEKTASI PADA ACEH BARU



Aceh salah satu Provinsi di ujung utara, Pulau Sumatera,  daerah ini di kenal dengan banyak sumber daya alam.  Disamping itu,  daerah ini juga banyak muncul tokoh- tokoh  heroik dan yang mempunyai nasionalisme yang tinggi, seperti, Sultan Iskandar muda, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Teuku Nyak Arif, Panglima Polem, Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Meutia, Teungku Daud Beureueh dan banyak sekali tokoh- tokoh  pemikir lainnya. Sebelum reformasi wilayah Aceh bernama ‘Aceh Darussalam’, ‘Daerah Istimewa Aceh’. Pasca reformasi terjadi transformasi menjadi ‘Nanggroe Aceh Darussalam’  dan yang terakhir ‘Aceh’. Transformasi ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sedang mencari format yang terbaik untuk daerahnya,  setidaknya banyak alasan dibalik transformasi wilayah ini.
Aceh harus lebih maju dalam banyak hal, termasuk dalam bidang ekonomi, politik, budaya, agama, hukum, sejarah, dan lain sebagainya.  Transformasi daerah Aceh merupakan bagian dari dinamika. Meskipun dinamika itu tidak selalu berjalan progresif, terkadang mengalami situasi fluktuatif  maupun linear. Aceh  memiliki sumber daya dalam katagori banyak, tentunya kondisi ini patut disyukuri karena Aceh memiliki banyak kelebihan. Dengan kelebihan yang dimiliki, Aceh harus progresif menyongsong masa depan yang lebih baik dan bermartabat bagi rakyat Aceh secara keseluruhan.  Aceh baru merupakan hasil transformasi harus benar - benar dapat memakmurkan rakyat,  dan memberikan keadilan serta memberbedayakan semua potensi yang ada.  Aceh tidak boleh lagi terpuruk dalam bingkai konflik, yang disadari tidak menguntungkan semua pihak.  Saat ini yang harus dipikirkan bagaimana sumber daya alam dan sumber daya manusia diarahkan pada pembangunan Aceh kedepan.
 Aceh baru tidak terlepas dari dinamika yang terus berjalan seiring dengan kebutuhan sekaligus meneguhkan format yang lebih berkualitas. Aceh disamping kaya dengan Sumber daya alam, juga kaya dengan tokoh - tokoh  heroik yang gagah berani melawan Kolonial Belanda. Dalam memajukan Aceh, sebenarnya dapat dikelola semangat dan sikap heroik serta nasionalisme yang mengalir dalam diri orang Aceh untuk memikirkan tentang kemajuan daerahnya. Dalam hal ini dapat dilakukan secara kolektif kolegial dan saling bergandengan tangan membangun dan memajukan Aceh Baru untuk kepentingan rakyat Aceh. Sense of Belonging yang ada pada pribadi rakyat Aceh harus dipertahankan dan digunakan untuk membangun Aceh baru.  Kini saat nya Aceh bangkit dan terus membenahi diri untuk mencapai kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Aceh.  Pemimpin - pemimpin Aceh harus mengarahkan visinya dan tenaganya untuk pembangunan Aceh yang berkelanjutan.   Aceh tertinggal dalam beberapa hal dengan daerah lain  tentu  tidak dipungkiri faktor konflik menjadi salah satu variable yang memperlambat kemajuaan, disamping terdapat sejumlah variable lainnya yang ikut serta berkontribusi memperlambat pembangunan Aceh. 

Lupakan semua persoalan yang  tidak produktif karena dapat menyita pikiran dan tenaga,   mulailah dengan visi baru dan konsep baru. Mulailah untuk membangun dan tidak terkurung dalam pola pikir statis.  Perbaikilah segala kekurangan dan carilah  kebaikan.  Aceh harus maju dan berkembang.  Sehingga rakyat dapat menikmati hasil dari kerja - kerja pemimpin.  Pemimpin adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk membawa perubahan Aceh,  meskipun tidak menafikan peran-peran elemen lainnya.  Namun setidaknya pemimpim Aceh merupakan representasi visi rakyat aceh.  Karena pemimpin Aceh dipilih dan dipercaya untuk membangun Aceh.

Monday 8 May 2017

BINGKAI KERUKUNAN


Sebuah Refleksi Kerukunan dalam Rapat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa. Selasa, 09 Mei 2017

Kerukunan merupakan paradigma modern.  Masyarakat modern mengutamakan sebuah tatanan kehidupan yang harmonis. Tatanan yang membuat semua entitas sosial dapat berintegrasi dan berekspresi satu dengan lainnya. Kerukunan jawaban atas aneka entitas sosial yang ada dalam alam ini. Hanya kerukunan yang mampu menghubungkan diantara banyak perbedaan mahkluk tuhan.  Kita menyadari bahwa kemajemukan adalah realitas yang harus dipahami sebagai ketentuan tuhan.  Pemahaman ini akan memberikan pengetahuan luas bagi setiap orang.  Kesadaran atas perbedaan ciptaan tuhan membuat kita menjadi manusia yang menghargai karya tuhan.  Terkadang kita bertanya pada diri kita " mengapa tuhan menciptakan makhluk yang berbeda - beda", pertanyaan ini adalah pertanyaan ontologis,  tentu tuhan mempunyai alasan untuk itu.  Sebagai hamba-Nya yang patuh,  kita harus menyikapi hal tersebut dengan kegembiraan dan rasa syukur.  Perbedaan jangan dipahami pertentangan,  justeru perbedaan memberikan warna keindahan pada kehidupan. Jika ciptaan tuhan hanya tunggal dan satu warna maka kehidupan ini monoton dan tidak bergairah.  Secara kultural,  perbedaan memberikan manfaat yang besar.  Misalnya,  perbedaan pola pikir akan menghasilkan beragamnya ilmu pengetahuan sehingga produk pemikiran tersebut bermanfaat untuk kehidupan kita. Multi kultural adalah ketentuan tuhan,  sebab manusia telah dianugerahi akal oleh tuhan sehingga denga akalnya manusia mampu membentuk kebudayaan (culture) dan peradaban (Civilization) dalam kehidupannya.  Bahkan manusia disebut juga sebagai makhluk budaya sekaligus makhluk sosial.  Kerukunan tidak bermakna kita harus menjadi orang lain,  dan begitu sebaliknya.  Kerukunan adalah cara berfikir hidup berdampingan dan menghargai cara pandang orang lain. Setiap entitas sosial hidup dalam budaya dan tradisinya masing masing.  Identitasnya adalah cerminan dari existensi dirinya,  baik tergambar dalam kehidupan personal maupun kolektif masyarakat. 


TEJA MERAMBAT BUMI

TEJA MERAMBAT BUMI


Buku “TEJA MERAMBAT BUMI”
Karya : Agusni AH - Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kota Langsa

Dari judulnya yang mengetarkan, karya ini mengurai makna dibalik fenomena alam dan uniknya seakan-akan menghadirkan pembaca untuk menjadi saksi dimana “Teja” sebagai pembuka pintu kehidupan tatkala mentari mengiring fajar. Karya ini, secara substantif dielaborasikan dengan metaforis dalam gaya bahasa sastra. Karenanya, karya sastra ini menjadi intelektualitas, milestone yang inspiratif dan edukatif. Membaca buku ini akan mengahantarkan pembaca menemukan makna implisit dari transisi waktu dalam sistem alam. Karena itu, karya ini akan tetap menjadi bacaan menarik, baik dari gaya penulisan maupun tema sentra yang diurai. Sejatinya, akan membentuk pemahaman holistik tentang kehidupan dan menyadarkan kita untuk lebih mencintai jagad semesta

Terima Kasih untuk Kanda Agusni AH yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan pandangan akademis pada buku “ TEJA MERAMBAT BUMI”.

Wassalam,

Dr. Amiruddin Yahya, MA

SAMBUTAN PENERBITAN BUKU “NEW COMPILATION KOPAZKA”

SAMBUTAN PENERBITAN
BUKU “NEW COMPILATION KOPAZKA”

Assalamu’alaikum, Wr, Wb
Alhamdulillah, Segala puji kepada Allah Swt, Tuhan semesta Alam dan pemberi kehidupan kepada seluruh makhluk-Nya. Selawat dan salam kepada
Rasulullah Saw, Nabi pembawa kebenaran dari Allah Swt. Nabi yang telah merubah paradigma tradisional - destruktif kepada paradigma rasional - konstruktif. Mencintainya adalah suatu kebaikan dan kemuliaan.
Buku News Compilation KOPAZKA menjadi prasasti historik, yang mendokumentasikan pergulatan sebuah organisasi dalam ruang publik.  Sebagai sebuah prasasti tentu memiliki perbendaharaan kisah yang tersimpan didalamnya. Kisah tersebut, secara empirik mendeskripsikan ide, gagasan, dan kegiatan organisasi dalam kurun waktu tertentu. Sentuhan sebuah organisasi dengan dinamika sosial dan keilmuan tidak dapat dielakkan, sebab organisasi itu hidup dalam ruang publik sehingga sikap arif, responsif serta dan solutif sangat diperlukan agar kharakter organisasi tidak hilang identitasnya.
Buku News Compilation KOPAZKA merupakan bukti dari sebuah tugas mulia yang diaksentuasikan secara massif oleh KOPAZKA sebagai kerja intelektual dan sosial. Buku tersebut sebagai jendela (window) informasi tentang KOPAZKA pada masa tertentu dan pergulatan intelektual yang diteguhkan. Tradisi akademik yang dibangun dalam organisasi KOPAZKA akan membentuk dirinya (organisasi) sebagai center of excellent, baik dalam konteks keilmuan, manajemen dan kepemimpinan. KOPAZKA hadir ditengah masyarakat modern dan berperadaban (civilize) tentu paradigma KOPAZKA harus diadaftif dan diasimilasikan dengan paradigma komtemporer. Sebuah organisasi akan fungsional manakala dapat disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan peradaban kekinian, meskipun demikian viable dan identitas lembaga harus tetap dipertahankan supaya makna organisasi tetap terjaga dan tidak pudar dalam arus perubahan.
Saya menyambut baik kehadiran buku ‘ News Compilation KOPAZKA’, buku ini tidak hanya sekedar kumpulan berita, akan tetapi sebuah peristiwa sejarah dan akan menjadi prasasti intelektual KOPAZKA.  Dokumentasi yang dilakukan adinda Syamsuddin menunjukan bahwa betapa peristiwa sejarah itu begitu penting untuk dijaga dan dirawat agar menjadi pelajaran bagi generasi mendatang. Karenanya, ucapan terimasih yang tiada terhingga saya ucapkan atas kinerja intelektual ini, semoga Allah Swt memberikan kebaikan dan kemuliaan kepada adinda Syamsuddin atas dharma baktinya untuk kemajuan KOPAZKA. Salam Alumni, Salam KOPAZKA, Salam Almamater.

Billahitaufiq Walhidayah,
Wassalumu’alaikum, Wr, Wb

Langsa, 28 Juli 2015
Pengurus Pusat Korps Alumni Zawiyah Cot Kala
(PP – KOPAZKA) IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa

Amiruddin Yahya, S.Pd.I, MA
Ketua Umum



SAMBUTAN PENERBITAN BUKU “ Antologi KOPAZKA”

SAMBUTAN PENERBITAN BUKU
 “ Antologi KOPAZKA”

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum, Wr, Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji untuk Allah SWT. Tuhan yang maha pengasih dan Penyayang. Tuhan yang memberikan kehidupan kepada hamba-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, yang menguasai semesta raya, Dia mengajarkan kebenaran kepada umat manusia. Dia mendengarkan semua doa hamba-Nya. Memuja-Nya suatu kebaikan dan kebenaran.
Nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah yang di muliakan dan dicintai-Nya. Nabi yang berakhlak mulia, Nabi yang memiliki kepribadian sempurna (Perfect of Personality) dan panutan umat manusia. Nabi terakhir dan penutup kenabian. Nabi yang dicintai dan dipilih Allah SWT membawa ajaran-Nya, Nabi yang menyampaikan ajaran Allah kepada manusia. Berselawat kepada Rasulullah SAW suatu kebaikan dan kemuliaan.   
KOPAZKA (Korps Alumni Zawiyah Cot Kala) STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa adalah  organisasi insan akademis, yang telah berusia 22 tahun. Nama awalnya organisasi alumni ini adalah Ikatan Alumni (IKA) STAIS Zawiyah Cot Kala Langsa yang didirikan pada tanggal 04 April tahun 1992. KOPAZKA adalah kelanjutan atau transformasi dari Ikatan Alumni (IKA). Spirit alumni pada masa awal, bagaikan oase yang mengalir deras untuk membidani kelahirannya. Organisasi Alumni dibangun untuk  meneguhkan cinta dan kebersamaan. Dia bagaikan matahari untuk mencerahkan dan menerangi pandangan pada dunia intelektual. Cinta, kebersamaan dan sikap ilmiah adalah esensi dan jiwa organisasi ini. KOPAZKA, warisan intelektual alumni STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa masa lalu. Kini, dia hadir di era kita, datang dari masa lalu dan hidup ditengah - tengah kita. dia akan terus hidup, manakala dia diberi nafas. Dia akan lumpuh dan tidak bernafas lagi manakala dia tidak menjadi bagian dari alumni masa kini. Dan dia akan hilang dalam realitas Sosial. KOPAZKA harus tetap berdiri tegak dan menyongsong masa depan, seperti cita-cita pendahulu yang telah membentuknya menjadi rumah intelektual. Apapun kondisi dan situasinya, dia harus berkembang dan survive di masa kini dan masa depan, komitmen ini harus terpatri dalam diri alumni. Berikan nafas kepadanya, supaya dia berkembang sesuai dengan karakter dan identitasnya. Karakternya adalah ilmiah dan akademis, elitis sekaligus populis. Identitasnya adalah Intelektual Islam akademis, karena alumni produk  perguruan tinggi Islam. Saya yakin dan percaya, bahwa dimasa depan KOPAZKA menjadi organisasi yang besar dan terus berjaya untuk meneguhkan cita dan komitmennya sebagai organisasi intelektual dan pencerah masa.
Kehadiran buku, “Antologi KOPAZKA Dalam Pusaran Waktu – Meneguhkan Komitmen Dan Intelektualitas Korps Alumni Zawiyah Cot Kala (KOPAZKA) STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa”, yang mengurai rekam jejak KOPAZKA dalam menit-menit sejarah merupakan karya monumental yang patut diberi apresiasi setinggi-tingginya. Karya ini, merupakan kumpulan tulisan alumni, dosen, dan stake holder yang memiliki kedekatan psikologis dengan KOPAZKA, baik secara kelembagaan maupun personal untuk menggungkap  kiprah KOPAZKA dalam pita sejarah dan mendeskripsikan orientasi KOPAZKA di masa depan. Tentunya, buku ini menjadi referensi bagi alumni dan siapa saja yang ingin mengetahui lebih jauh tentang eksistensi KOPAZKA. Sebuah karya dalam bentuk tertulis dapat mengatasi dimensi waktu dan tempat. Karenanya, buku ini memiliki nilai akademis, edukatif, inspiratif dan realistis. KOPAZKA, seperti makhluk hidup yang mempunyai sejarah dan latar belakang, bagaimana Dia tumbuh dan berkembang di pentas sejarah. Dinamika dan pergulatan ilmiah menjadi bagian terpenting dalam sejarah KOPAZKA. KOPAZKA yang tumbuh di tahun 1992, dikonstruk dengan semangat (spirit) kebersamaan. Segenap cita mulia yang tersematkan, akhirnya KOPAZKA dapat dilahirkan. Meskipun, secara kuantitas bahwa alumni pada masa awal kemunculan KOPAZKA relatif rendah, akan tetapi dengan keyakinan dan keseriusan alumni saat itu telah meneguhkan komitmen untuk mendirikan organisasi alumni. Karya kolektif ini merupakan prestasi besar yang patut diberikan apresiasi. Menyusun blue print organisasi alumni, bukanlah pekerjaan mudah. Tapi bukan berarti bahwa pekerjaan itu tidak bisa dilakukan. Dalam hal ini, hanya dibutuhkan komitmen untuk melakukannya. Dan alumni STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa pada masa awal telah berhasil meneguhkannya, membentuknya untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.
Selain itu, dinamika perspektif yang terdeskripsi dalam buku ini semakin menguatkan eksistensi KOPAZKA sebagai salah satu episentrum intelektual, sekaligus dapat memicu motivasi pada diskursus budaya akademik (academic culture) dan kebebasan akademik (academic freedom). Buku ini juga menjadi bentuk refleksi aktivitas 22 tahun KOPAZKA dalam pusaran waktu
Buku ini, dapat menjadi bahan bacaan dan sekaligus sumber inspirasi dan motivasi tersendiri bagi alumni, mahasiswa, civitas akademika kampus STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa dan masyarakat. Dan karya ini, sebagai karya perdana yang menulis tentang KOPAZKA. Kita berharap bahwa karya ini menjadi langkah awal untuk melahirkan karya-karya berikutnya di masa yang akan datang. Saya bangga dan respek dengan penuh rasa suka cita, karena buku ini dapat diterbitkan. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada editor dan penulis yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran serta tenaga untuk kemajuan KOPAZKA. Saya mendoakan, agar Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada editor dan penulis atas kebaikan dan kepeduliannya pada KOPAZKA, organisasi yang saya pimpin saat ini. Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada editor dan penulis semuanya, Amin.
‘Salam KOPAZKA, Majulah dan Jayalah KOPAZKA STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa’  

Billahitaufiq walhidayah,
Wassalamu’alaikum, Wr, Wb

Langsa, Juni  2014
PENGURUS PUSAT KORPS ALUMNI ZAWIYAH COT KALA (PP-KOPAZKA)
STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Periode 2012 – 2016


Amiruddin Yahya, S.Pd.I, MA
Ketua Umum

Thursday 4 May 2017

MEMAHAT PRASASTI SUKSES

Setiap orang bahkan lembaga apapun bentuk dan usahanya selalu dihinggapi keinginan untuk meraih sukses. Kata ‘sukses’ adalah kata yang dijadikan tujuan semua orang maupun lembaga. Tentu, semua usaha dan aktivitas dimaksimalkan untuk sampai pada kesuksesan. Keberhasilan itu milik semua orang dan siapapun berhak untuk mendapatkannya. Pada dasarnya semua aktivitas adalah ‘proses memahat prasasti sukses’. Setiap waktu dan dimanapun kita berada harus diarahkan pada pencapaian visi. Apa yang dicapai adalah hasil pahatan diri kita sendiri. Jangan biarkan diri kita berhenti untuk memahat prasasti sukses dalam kehidupan kita. Apapun karya kita, baik kecil maupun besar bukanlah hal yang perlu diperdebatkan, yang terpenting dari semua itu adalah ketika kita mampu melahirkan sebuah karya. Dan karya itu bentuk nyata dari keinginan kita tampil sebagai sosok kreatif, inovatif dan produktif.
Semua orang akan sukses dalam karir dan profesinya masing - masing. Jika semua energi dan usahanya diarahkan pada pencapaian visi personalnya, maka orang tersebut akan mendapatkan keberhasilan. Semua aktivitas yang dilakukan adalah bagian dari memahat prasasti untuk dirinya sekaligus untuk lembaga dimana seseorang bekerja.  Orang yang optimis akan selalu bergairah dalam menggapai visinya, meskipun sejumlah obstacle (hambatan) terbentang didepannya. Obstacle tersebut justeru mendidiknya menjadi orang yang terlatih, sebab dalam obstacle ada sejumlah pengetahuan yang akan didapatnya. Banyak Biografi dari orang - orang besar bahwa mereka tidak pernah sepi dengan obstacle. Karena itu, sikap optimistik adalah sikap positif yang patut ditanamkan dalam diri kita.

Jangan menyerah ketika ada problem yang menghampiri kita. Dan jangan lokalisir diri kita dalam kubangan pesimistik. Sebab, kubangan pesimistik tidak akan memberikan kesuksesan. Justeru mereduksi pikiran cerdas kita. Keberanian kita akan terhenti dan jatuh dalam situasi ketidakberdayaan. Obstacle akan mendatangkan pengetahuan berharga pada kehidupan kita, bangkitlah dan carikan solusi atas persoalan yang dihadapi. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan. Bersikap arif dan pantang menyerah dalam menggapai visi, karena memahat sukses selalu ramai dengan obstacle. Untuk itu kerjakan hal - hal yang produktif untuk menemukan jawabannya. Tentu, kesabaran merupakan instrumen penting bagi kita. Kesabaran bukan bermakna tidak mengerjakan apapun dan statis. Kesabaran adalah penantian sukses, sebab tidak ada situasi yang tidak berubah. Semua akan berubah dan visi kita akan didapatkan dalam perubahan tersebut.